PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia,
dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya
kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi,
telekomunikasi , tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas,serta
tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Suka atau tidak suka, mau atau tidak, bangsa Indonesia harus mengikutinya jika
tidak akan ketinggalan dan mungkin disebut Negara “primitif” atau “kuno”.
Globalisasi tentunya
membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak
globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif diberbagai bidang
kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh pada
semangat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme bangsa.
Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal
utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman
ketahanan nasional terutama globalisasi. Disadari atau tidak, nasionalisme
bangsa memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut.
Globalisasi
adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas negara menjadi bias. Kata “globalisasi” diambil dari kata
global, yang maknanya universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara
di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru
atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat.
·
Pikiran dalam
Globalisasi
o Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:
- Teknologi yang rumit dan mahal.
- Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan
religi.
- Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan
kondisi masyarakat.
- Unsur globalisasi yang mudah diterima
masyarakat:
- Unsur yang mudah disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakat.
- Teknologi tepat guna, teknologi yang
langsung dapat diterima oleh masyarakat.
- Pendidikan formal di sekolah.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini adalah sebagai berikut :
- Bagaimana pengaruh dari
globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia?
- Bagaimana cara menyikapi dampak
globalisasi terhadap nasionalisme ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah :
- Untuk mengetahui pengaruh dari
globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.
- Untuk mengetahui cara menyikapi dampak
globalisasi terhadap nasionalisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengaruh Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa
Indonesia
Salah satu faktor
kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk.
Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi
dan komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses
globalisasi.
Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh
negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh
terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka pandangan masyarakat secara global.
Dampak
Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik,
pemerintahan dijalankan secara terbuka
dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
2. Dari aspek globalisasi ekonomi,
terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya
kita dapat meniru
pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek
dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
4. Bagi generasi muda gereja,
globalisasi telah menyejarah. Meskipun,
tampaknya, globalisasi adalah proses sengaja untuk penguasaan ekonomi dan
politik oleh negara-negara kapitalis. Kaum muda gereja yang sementara berada
ada dalam realitas sejarah itu, adalah orang-orang muda, yang sementara berada
dalam dunianya yang dinamis, kreatif, inovatif, suka tantangan dan hal-hal yang
baru. Meski secara psikologis kaum muda gereja mencirikan itu, namun, identitas
yang mestinya menjadi spiritnya adalah nilai-nilai kekristenan.
Kaum muda Kristen,
idealnya adalah orang-orang muda yang dengan komitmen penuh, tapi kreatif dan
inovatif ikut ambil bagian menjadi media atau agen untuk menjalankan misi Allah
(Missio Dei), yaitu menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di muka bumi ini. Apa tanda-tanda kerajaan Allah itu? Dalam
refleksi iman, tanda-tanda kerajaan Allah itu berupa keadilan, kebenaran dan
panggilan kemanusiaan. Itulah yang kita sebut-sebut dengan ’syalom”, damai
sejahtera untuk sekalian alam ini.
Dampak Negatif Globalisasi Terhadap
Nasionalisme
a)
Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat
membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut
terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b)
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
c)
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.
d)
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu
komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan.
Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang
dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e)
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Dengan
adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara.
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat
Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar
negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri
di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap
bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak
yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia
dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang
tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam
globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara
yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang
menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya
individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
6. Gereja pun muda dikomersialisasi. Hal ini tentu
memberi dampak pada kehidupan keagamaan atau religiusitas. Gereja yang
merupakan perkumpulan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, mau atau
tidak mau, sadar atau tidak sadar ada dalam pengaruh globalisasi yang
menyebarkan ide-ide dan gagasan-gagasan itu. Tapi, globalisasi sesuatu
kenyataan yang tidak mungkin kita tolak. Masyarakat penghuni bumi sudah
terlanjur diintegrasikan oleh kuasa politik , ekonomi yang menaklukan itu.
Makanya, jika kaum muda diam, maka peradaban dan kehidupan keagamaan kita akan
tergilas oleh arus kuasa itu. Melawan globalisasi mungkin tidak efektif langsung menerjang
kuasa-kuasa itu. Barangkali kita perlu membuat
”arus balik”, yaitu mengglobal dari lokus kita atau menunggangi globalisasi
untuk survive menggapai masa depan.
Pengaruh Globalisasi
Terhadap Nilai Nasionalisme Dikalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-
remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh
yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas
tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet
merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses
oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat
yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini,
banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk
membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib
mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada
karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap,
banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung
cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh
riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang
menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas
dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi
rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa
nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas
pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh
karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi
terhadap nilai nasionalisme.
Berapa indikator pengaruh negatif maupun
positif globalisasi yang melanda bangsa dan negara indonesia antara lain dapat
dilihat pada matrik berikut ini :
Indikator
Perubahan/Dampak Globalisasi
1.
Politik
Penyebaran nilai-nilai politik barat baik
secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang
semakin berani dan terkadang ”mengabaikan kepentingan umum” dengan cara membuat
kerusuhan dan tindakan anarkis.Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang
berdasarkan semangat kekeluargaan, masyarakat mufakat dan gotong royong.Semakin
menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok,
oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.
2.
Ekonomi
Berlakunya the survival of the fittest sehingga siapa yang memiliki modal yang besar
akan semakin kuat dan yang lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi
dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh
pasar.Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola
padat karya sudah semakin ditinggalkan.
3.
Sosial dan Budaya
Mudahnya nilai-nilai barat yang masuk
baik milalui internet, antene parabola, media televisi, maupun media cetak yang
kadang-kadang ditiru habis-habisan.Semakin lunturnya semangat gotong royong,
solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan
tertentu hanya ditangani oleh segelintir orang.Semakin memudarnya nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara karena
dianggap tidak ada hubungannya (sekularisme).
4.
Ledakan Informasi
Kemajuan iptek dan arus komunikasi global
yang makin canggih, cepat, dan berkapasitas tinggi.Laju pertumbuhan dan
akumulasi pengetahuan serta informasi meningkat sangat cepat secara tajam
(eksponensial)
5.
Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Semakin menguatnya supremasi hukum,
demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi
manusia.Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan
yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.Semakin menguatnya
tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa, dan hakim) yang
lebih profesional, transparan dan akuntabel.
6.
Bagi generasi muda gereja
Hari ini, bicara ”globalisasi’ bukan lagi
sesuatu yang elitis. Manusia dari ujung Nunukan/bahkan di pedalaman Seram sampai di kota besar New York, atau dari
ruangan ini sampai di Sturbucks Coffe di Jakarta, tanpa menyebut kata itu,
kita sudah menjadi bagian dari globalisasi, baik sebagai korban atau telah ikut
berpartisipasi di dalamnya. Dari kaum muda yang hobi seni sampai yang
memusatkan perhatiannya pada panggilan iman, seperti saudara-saudari ini, kita
semua ada dalam globalisasi itu.
kita mendapat pengetahuan dan wawasan apa
dan bagaimana ”globalisasi” itu, yang dengannya kita tahu tantangan dan
mengerti peluangnnya. Kedua, ”globalisasi” adalah konteks di mana kita, kaum
muda gereja, mengimplementasikan panggilan bergereja. Sehingga, rumusan
pemikiran teologis dan aksi bergereja kita dapat menyentuh konteks.
B. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan
Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke
dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak
muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak
muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak
muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-
remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh
yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas
tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi
yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa
lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika
digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi
jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan
mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs
porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu
handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka
lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang
tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa
peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya
geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan,
mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak,
timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki
rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas
pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh
karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi
terhadap nilai nasionalisme.
C. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi
Pada masa sekarang
ini satu hal yang perlu dibenahi oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas warga
masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi
diri adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa
Indonesia pada saat ini. Saat ini memang bangsa Indonesia sedang mengalami
masa-masa keterpurukanya dalam dunia internasional.
Krisis multidimensi yang di barengi
dengan krisis ekonomi yang berkepanjanganlah yang menyebabkan kegoncangan dan
keterpurukan mental Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada masa dahulu terkenal
dengan kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang
ramah-tamah di dukung juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan
dikaruniai tanah yang subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal ini tidak
lepas dari mentalitas warga pendukung yang sangat lemah.
Globalisasi merupakan suatu proses yang
tak terelakkan. Kita tidak mungkin mengabaikan serta menghentikan proses
globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat maka
kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak negatif globalisasi globalisasi
dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu
kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi , khususnya dari
pengaruh negatif.
Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak
negatif dari globalisasi misalnya :
- Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan
sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
- Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-
baiknya.
- Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat
membedakan perilaku yang benar dan salah.
- Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
- Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal
semangat mencintai produk dalam negeri.
- Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan
diri sendiri dan orang lain.
- Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat.
- Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak
terpengaruh terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.
- Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan
hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
- Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah
antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat
mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan
kehilangan kepribadian bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Globalisasi berasal dari kata global yang
artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain yang berpendapat bahwa
globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin
kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru.
Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh
negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme
terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang.
Dampak positif adanya
globalisasi adalah Adanya globalisasimenyebabkan pergeseran nilai
dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam
beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan
yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan dampak negatif
dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat
Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri;
mayarakat lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya barat; sikap individualistik yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan sosial.
Cara menyikapi
dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita perlu memahami pentingnya
nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia perlu membenahi mentalitas warga masyarakatnya.Sikap mental yang kuat
dan konsisten adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa
Indonesia pada saat ini. Bangsa Indonesia harus bangkit kembali dengan
semangat nasionalisme yang lebih besar lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita
juga perlu menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya; memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa; selektif terhadap
pengaruh globalisasi di segala bidang.
B. Saran
Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita
menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya
selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat membedakan mana yang memberikan
pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus
membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja
terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan
nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat
keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk tidak
mudah terpengaruh dari arus globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Saroji dan Asy’ari.2006.Pendidikan
Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-dan-modernisasi
http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/
http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME
http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124Jamli,Edisondkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta:
Bumi Akasara
Kohn, Hans.1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya.Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Sunarso, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta
: UNY Press.
http://www.google.com.pengaruh globalisasi
terhadap nasionalisme bangsa indonesia.
mantaps gan, nice article .. for visitors, maybe you need to add your reference, try to visit here and hopefully can help you .. :)
ReplyDeletehttp://wa1tips.blogspot.com/2014/07/dampak-globalisasi-terhadap-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara.html
thanks--