LAPORAN
PRAKTIKUM
EKOLOGI
Tentang
“Pemeriksaan Sampel Plankton, dan Bentos”
Disusun Oleh :
Kelompok D
Tingkat 1 S1
Kelas A
Grifky
Lasatira
Gerry Tiblola
Tiur Sinaga S.
Stevi M. Pamikiran
Spiken S.
Essing
Yunita Budiman
Roghaya
Astried Mamonto
Siti Khumairah
Paputungan
Rizky N. Y.
Ta’au
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES MANADO
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2013
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan
praktek Ekologi “Pemeriksaan Sampel Plankton dan Bentos” telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing.
Mengetahui
Dosen Pembimbing I
Elne
Vieke Rambi,S.Pd,M.Si
NIP.197108092003122001
Dosen Pembimbing II Dosen
Pembimbing III
Joy V. Sambuaga,SKM,M.Sc Steven
J. Soenjono, SKM, M.Sc
NIP. 197909072001121004
NIP. 197709222002121001
Instruktur
I Instruktur II Instruktur III
Nancy M. Lontoh, SST Cheny. Pakasi,AMKL Mega Pratiwi Adam,AMKL
NIP. 197711072002122002
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan penyertaan-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktek tentang “Pemeriksaan Sampel Plankton dan Bentos” ini dengan baik.
Akhirnya
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan praktek ini, khususnya bagi dosen pembimbing dan
rekan-rekan mahasiswa. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Manado, 04 Oktober
2013
Penyusun
Kelompok D
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR
PERSETUJUAN……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ .ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .................................................................................................................. 1
B. Maksud
dan Tujuan ........................................................................................................... 1
C. Waktu
dan Lokasi ............................................................................................................. 1
BAB II DASAR TEORI ........................................................................................................ 2
BAB III HASIL KEGIATAN
PRAKTEK
A. Alat
dan Bahan ................................................................................................................. 7
B. Prosedur
Kerja ................................................................................................................... 7
C. Hasil
Kerja ......................................................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP................................................................................................................10
A. Kesimpulan
……………………………………………………………………………...10
B. Saran .................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelaksanaan praktek menambah
ilmu pengetahuan dalam dunia kesehatan lingkungan untuk meningkatkan mutu suatu
kualitas sebagai tenaga sanitasi untuk menjadi sumber daya yang handal dan professional. Praktek pemeriksaan plankton dan bentos ini
sangat penting untuk dapat membantu kita dalam menambah pengetahuan tentang
plankton dan bentos dalam hubungannya dengan kesehatan lingkungan. Juga Dapat
mengetahui Bagaimana Bentuk Dari Plankton dan Bentos yang ada pada sungai
Malendeng, dan Apakah Sungai Tersebut dapat di Gunakan atau sudah tercemar.
B.
Maksud dan
Tujuan
Tujuan praktek ini agar
mahasiswa dapat lebih mengetahui tentang bentuk-bentuk dari
plankton, dan bentos. Serta dapat lebih menambah wawasan dalam bidang
lingkungan.
C.
Waktu dan
Lokasi
Hari/tanggal : Rabu, 02 Oktober 2013
Waktu : 08.00
WITA-selesai
Tempat : Lab.Mikrobiologi,Parasitologi Lingkungan
1
BAB II
DASAR TEORI
·
Pengertian Plankton
Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang
hidupnya, mengaoung, mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan
renangnya terbatas sehingga mudah terbawa arus.
Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang
memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air,
contohnya : ikan, cumi – cumi, paus, dll.
·
Penggolongan
Plankton
Plankton digolongkan kedalam beberapa kategori, yaitu:
A.
Berdasarkan Fungsi
Secara fungsional, plankton digolongkan menjadi empat golongan
utama, yaitu fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.
a. Fitoplankton
Fitoplankton disebut juga plankton nabati,
adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton
berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu
bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.
Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat
tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna
pada air laut.
Pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak
langsung melalui rantai makanan.
b.
Zooplankton
Zooplankton, disebut
juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga
keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat
heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri
bahan organik dari bahan anorganik. Oleh karena
itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi
makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai
konsumen (consumer) bahan organik.
Ukurannya
yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar
misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui
antara lain.
skopepod (copepod), eufausid(euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod, kaetognat(chaetognath)
2
c. Bakterioplankton
Bakterioplankton,
adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang makin memahami bahwa bakteri
pun banyak yang hidup sebagai plankton
dan berperan penting dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem laut mempunyai ciri yang khas, ukurannya
sangat halus (umumnya < 1 µm),
tidak mempunyai inti sel, dan umumnya tidak mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam
ekosistem laut adalah sebagai pengurai (decomposes). Semua
biota laut yang mati, akan
diuraikan oleh bakteri sehingga akan menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan
sebagainya. Hara ini kemudian akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan
lagi oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis.
d.
Virioplankton
Virioplankton adalah
virus yang hidup sebagai plankton. Virus ini ukurannya
sangat kecil ( kurang dari 0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya, terutama bakterioplankton dan
fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan kegiatan
hayati. Tetapi virus ini dapat
pula memecahkan dan mematikan sel-sel inangnya. Baru sekitar dua tahun lalu para ilmuwan
banyak mengkaji virioplankton ini dan menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi
yang sangat penting dalam daur karbon (carbon
cycle) di dalam ekosistem laut.
2. Berdasarkan Ukuran
Ukuran
plankton sangat beraneka ragam, dari yang sangat kecil kingga yang besar. Dulu orang menggolongkan plankton
dalam tiga kategori berdasarkan
ukurannya, yakni:
a.
Plankton jaring (netplankton): plankton yang dapat tertangkap dengan jaring dengan mata
jaring (mesh
size) berukuran 20 ,um, atau dengan kata lain plankton berukuran lebih
besar dari 20 ,um.
b. Nanoplankton: plankton yang lolos dari jaring,
tetapi lebih besar dari
2,um. Atau berukuran 2-20 ,um;
c. Ultrananoplankton: plankton yang berukuran lebih kecil dari 2 µm.
Kini, dengan kemajuan teknik penyaringan yang dapat lebih
baik memilah-milah partikel yang sangat
halus, penggolongan plankton berdasarkan ukurannya
lebih berkembang. Penggolongan di bawah ini diusulkan oleh Sieburth dkk. (1978)
yang kini banyak diacu orang.
3
a. Megaplankton (20-200 cm)
Ada juga yang menyebutnya megaloplankton. Banyak ubur-ubur termasuk dalam golongan ini. Ubur-ubur Schyphomedusa,
misalnya bisa mempunyai ukuran diameter payungnya sampai lebih dari
satu meter, sedangkan umbai-umbai
tentakelnya bisa sampai beberapa meterpajangnya.
Plankton raksasa yang berukuran terbesar di dunia adalah ubur-ubur Cyanea
arctica yang payungnya bisa
berdiameter lebih duameter dan dengan panjang tentake130 m lebih .
b. Makroplankton
(2-20 cm)
Contohnya adalah
eufausid, sergestid, pteropod. Larva
ikan banyak pula
termasuk dalam golongan ini.
c. Mesoplankton (0,2-20 mm)
Sebagian besar zooplankton berada dalam
kelompok ini, seperti kopepod, amfipod, ostrakod,
kaetognat. Ada juga beberapa fitoplankton yang
berukuran besar masuk dalam golongan ini seperti Noctiluca.
3.
Berdasarkan Daur Hidupnya
Berdasarkan daur hidupnya plankton dibagi menjadi :
a. Holoplankton
Dalam kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur
hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva, hingga dewasa.
Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya : kokepod,
amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton termasuk juga umumnya adalah
holoplankton.
b. Meroplankton
Plankton dari golongan ini menjadi kehidupannya sebagai
plankton hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap
sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nekton,
yakni hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup
menetap atau melekat didasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton sering pula
disebut sebagai plankton sementara.
c. Tikoplankton
Tikoplankton
sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena biota ini dalam keadaan normalnya
hidup didasar laut sebagai bentos. Namun karena gerak air menyebabkan ia
terlepas dari dasar dan terbawa arus mengembara sementara sebagai plankton.
4. Berdasarkan Sebaran Horizontal
Plankton
terdapat dilingkungan air tawar hingga tengah samudra. Dari perairan tropis hingga ke
perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada permukaan laut yang tidak dihuni oleh
plankton. Berdasarkan sebaran horizontalnya, plankton dibagi menjadi:
4
a. Plankton Neritik
Plankton
neritik (neritic
plankton) hidup
di perairan pantai dengan salinitas (kadar garam) yang relatif rendah.
Kadang-kadang masuksampai ke perairan payau
di depan muara dengan salinitas sekitar 510 psu (practical salinity unit; dulu digunakan istilah °/oo atau permil, g/kg). Akibat pengaruh lingkungan yang
terus-menerus berubah disebabkan
arus dan pasang surut, komposisi plankton neritik ini sangat kompleks, bisa merupakan campuran plankton laut
dan plankton asal perairan
tawar.
b. Plankton
Oseanik
Plankton oseanik (oceanic plankton) hidup di perairan lepas pantai hingga ke tengah samudra.
Karena itu plankton oseanik ditemukan
pada perairan yang salinitasnya tinggi. Karena luasnya wilayah perairan oseanik ini, maka banyak jenis plankton
tergolong dalam kelompok ini.
5. Berdasarkan Sebaran Vertikal
Plankton hidup di laut mulai dari
lapisan tipis di permukaan sampai pada
kedalaman yang sangat dalam. Dilihat dari sebaran
vertikalnya plankton dapat dibagi menjadi:
a. Epiplankton
Epiplankton
adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman sekitar 100 m.
Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam
sinar matahari dapat menembus. Namun dari kelompok epilankton ini ada juga yang hanya
hidup di lapisan yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan
udara. Plankton semcam ini
disebut neuston. Contoh yang menarik adalah
fitoplankton Trichodesmium(Gambar 10.), yang merupakan sianobakteri
berantai panj ang yang
hidup di permukaan dan mempunyai keistimewaan dapat mengikat nitrogen langsung dari
udara. Neuston yang hidup pada kedalaman sekitar 0-10 cm disebut hiponeuston. Ternyata lapisan tipis
ini mempunyai arti yang penting karena bisa mempunyai komposisi jenis yang kompleks.
Dari kelompok
neuston ini ada juga yang mengambang di permukaan dengan sebagian tubuhnya
dalam air dan sebagian lain lagi tersembul
ke udara. Yang begini disebut pleuston.
b. Mesoplankton
Mesoplankton
yakni plankton yang hidup di lapisan tengah, padakedalaman sekitar 100-400 m (jangan
dikelirukan dengan ukuranplankton
yang istilahnya sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudahsangat redup sampai gelap. Oleh sebab itu, di lapisan ini
fitoplankton,yang memerlukan sinar matahari
untuk fotosintesis, umumnya sudahtidak
dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominasi oleh zooplankton.Beberapa
kopepod seperti Eucheuta marina tersebar secara vertikalsampai ke lapisan ini atau lebih dalam. Dari
kelompok eufausid jugabanyak yang
terdapat di lapisan ini, misalnya Thysanopoda, Euphausia,Thysanoessa, Nematoscelis. Tetapi eufausid ini juga dapat melakukanmigrasi
vertikal sampai ke lapisan di atasnya.
5
c. Hipoplankton
Hipoplankton
adalah plankton yang hidupnya pada kedalaman lebih dari 400 m. Termasuk dalam kelompok
ini adalah batiplankton(bathyplankton) yang hidup pada kedalaman > 600
m, dan abisoplankton (abyssoplankton) yang hidup di lapisan yang
paling dalam, sampai
3000 – 4000 m.
Sebagai contoh,
dari kelompok eufausid, Bentheuphausia ambylops dan Thysanopoda adalah jenis tipikal laut-dalam
yang menghuni perairan pada kedalaman lebih dari 1500 m. Kelompokkaetognat Eukrohnia hamata, dan Eukrohnia bathypelagica termasuk yang hidup pada kedalaman lebih dari 1000 m.
·
Pengertian Bentos
Bentos
adalah organic yang hidup di dasar perairan
(substrat) baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. Contohnya : kerang, teripang, bintang
laut, karang, dll. Bentos hidup di pasir, lumpur, batuan, patahan karang atau karang yang sudah mati. Substrat
perairan dan kedalaman mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku hewan
bentik. Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik serta jenis makanan bentos.Organisme
yang termasuk makrobentos diantaranya adalah: Crustacea, Isopoda, Decapoda, Oligochaeta, Mollusca,
Nematoda dan Annelida. Klasifikasi benthos menurut ukurannya : Makrobenthos merupakan benthos yang
memiliki ukuran lebih besar dari 1 mm (0.04 inch), contohnya cacing, pelecypod,
anthozoa, echinodermata, sponge, ascidian, and organic. Meiobenthos merupakan
benthos yang memiliki ukuran antara 0.1 – 1 mm, contohnya polychaete,
pelecypoda, organic, ostracoda, cumaceans, rganic, turbellaria, dan foraminifera.
Mikrobenthos merupakan benthos yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0.1 mm,
contohnya bacteri, diatom, organic, amoeba, dan lainnya
Makrobentos mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus
nutriendi dasar perairan. Montagna et all. (1989) menyatakan bahwa dalam
ekosistem perairan, makrozoobentos berperan sebagai salah satu mata rantai
penghubung dalam aliran organi dan siklus dari alga planktonik sampai konsumen tingkat
tinggi.
komunitas bentos dapat juga dibedakan berdasarkan
pergerakannya, yaitu kelompok hewan bentos yang hidupnya menetap (bentos sesile),
dan hewan bentos yang hidupnya berpindah-pindah (motile). Hewan bentos
yang hidup sesile seringkali digunakan sebagai indikator kondisi perairan.
Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai organik lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor orrganik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan
bagi hewan bentos. Adapun organik abiotik adalah fisika-kimia air yang
diantaranya: suhu, arus, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi (BOD) dan kimia
(COD), serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat dasar (Allard and
Moreau, 1987);APHA, 1992). Hewan ini memegang beberapa peran penting dalam
perairan sepertidalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organic yang memasuki perairan(Lind, 1985).
6
BAB III
ISI LAPORAN
A.
Alat dan Bahan :
·
Mikroskop
·
Lup ( Kaca Pembesar )
·
Pinset
·
Sampel Plankton dan Bentos yang Sudah Diawetkan
·
Kaca Objek ( Objec Glass )
·
Sarung
Tangan
·
Masker
·
Lugol
B.
Prosedur Kerja
·
Plankton :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Gunakan sarung tangan
3. Gunakan Pipet
untuk mengambil cairan plankton yang ada di botol sampel Plankton
4. Teteskan cairan
tersebut sebanyak 5 tetes ke objec glass
5. Kemudian ambil
lugol dan teteskan sebanyak 1 tetes
6. Kemudian lakukan
pemeriksaan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 kali.
·
Bentos :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Menggunakan sarung tangan
3. Gunakan Pinset dan
Lup untuk memeriksa bentos yang sudah di awetkan terlebih dahulu
4. Dan lakukan
pencarian bentos.
7
C.
Hasil Kerja
a.
Bentos
Bentos
Ket : Pemeriksaan Bentos menggunakan Pinset dan Lup
8
b. Plankton
Ket : Pemeriksaan Plankton Menggunakan Mikroskop
Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan Kedua
Dan
Pencocokan dengan Plankton yang sudah di Bukukan
9
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari
hasil kegiatan praktek Ekologi Lingkungan tentang “Pemeriksaan Sampel Plankton, dan
Bentos” kita bisa memahami tentang bentuk struktur tubuh Plankton
dan Bentos meskipun dalam pemeriksaan tersebut tidak ditemukan bentos dan kita
juga lebih mengetahui macam-macam Plankton dan Bentos. Sehingga kami dapat
menyimpulkan bahwa sungai malendeng sudah tercemar karena tidak di temukan
bentos dan Plankton yang hidup di tempat itu ( sungai malendeng ) Hanya ada
satu ataupun dua spesies yang bisa bertahan hidup. Kami juga dapat mengetahui
bagaimana cara pemeriksaa sampel yang baik dan cara mengidentifikasi sampel
tersebut.
B.Saran
Kiranya
melalui praktek ini seluruh mahasiswa mampuh untuk menerapkan di waktu yang
akan datang guna kepentingan pendidikan dan lingkungan. Diharapkan pula kepada
seluruh mahasiswa kiranya mampuh bekerjasama dengan baik untuk praktek serta
penyusunan laporan. Dan disarankan pula kepada seluruh mahasiswa untuk
mengambil bagian dalam kebersihan dan perawatan alat-alat yang digunakan dalam
praktek.
10
DAFTAR PUSTAKA
PROPOSAL BIOLOGI (ZOOLOGY) BENTOS | duniabiologisaja.blogspot.com
Sebagian di Ambil dari Laporan Praktikum “pengambilan sampel
plankton dan bentos”
11
No comments:
Post a Comment